Mussclegrowth adalah proses di mana otot-otot tubuh tumbuh dan berkembang secara fisik. Ini terjadi ketika otot-otot diberi stimulus melalui latihan atau aktivitas fisik yang intensif, yang kemudian memicu pertumbuhan otot melalui proses seperti sintesis protein dan peningkatan ukuran serat otot.
Banyak orang yang mengaitkan protein dengan massa otot dengan benar, karena protein dan asam amino yang menyusunnya, merupakan bahan pembangun jaringan otot di dalam tubuh . Jika dimisalkan otot adalah sebuah rumah, maka protein adalah batu batanya. Asam amino yang menyusun protein adalah bahan pembangun otot. Tubuh dapat memproduksi banyak asam amino tersebut, tetapi sembilan di antaranya dikenal sebagai asam amino esensial (EAA) karena tidak dapat dibuat di dalam tubuh. Sebaliknya, tubuh harus mengonsumsi EAA dari sumber makanan seperti daging, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan kedelai. Pola makan yang mengandung campuran asam amino dapat membantu memaksimalkan sintesis protein otot.
Asam amino, leusin bertanggung jawab atas banyak proses anabolik (pembangunan otot). Hal ini dikenal sebagai “konsep pemicu leusin”, karena leusin dalam jumlah yang cukup memicu sintesis protein otot. Protein sangat penting dalam membangun otot karena asam amino (bahan penyusun protein) membantu memperbaiki dan memelihara jaringan otot. Setelah berolahraga, protein membantu untuk pulih dari olahraga karena otot sedikit robek saat berolahraga.
Logikanya jika ingin membangun tubuh yang sehat, tubuh harus mendapatkan jumlah protein yang tepat. Protein adalah salah satu komponen terpenting dalam perkembangan otot, kepadatan tulang, massa otot, dan jaringan tanpa lemak—dan itu hanyalah permulaan. Sebenarnya, protein diperlukan untuk semua fungsi fisiologis tubuh. Saat ini, meskipun banyak orang yang peduli terhadap kesehatan mengetahui pentingnya protein, sebagian besar tidak memahami bagaimana atau mengapa. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya mitos tentang bahan penting ini, terutama di dunia kebugaran dan penurunan berat badan.
Berapa Banyak Protein yang Cukup Protein?
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of International Society of Sports Nutrition, para peneliti membandingkan perkembangan otot tiga kelompok atlet yang melakukan latihan yang sama, tetapi tingkat asupan proteinnya berbeda. Satu kelompok diberikan kurang dari jumlah harian yang direkomendasikan (1,4g/kg berat badan), satu kelompok diberi jumlah yang direkomendasikan (1,8g/kg berat badan), dan satu kelompok di atas jumlah harian yang direkomendasikan (2,0kg/berat badan). ).
Para peneliti tidak menemukan manfaat perubahan kekuatan atau komposisi tubuh pada kelompok yang melebihi jumlah protein yang direkomendasikan untuk latihan kekuatan. Mereka menemukan bahwa 0,8 – 0,9 gram per pon berat badan sudah cukup untuk melihat perubahan yang menguntungkan pada komposisi tubuh.
Sebagai contoh Katakanlah berat 125 pon, dan Anda berupaya meningkatkan Massa Tubuh Tanpa Lemak. Anda perlu menetapkan target sekitar 100 gram.100 gram mungkin terlihat banyak, namun perlu diingat bahwa 1 cangkir (140 gram) ayam mengandung 43 gram protein. Itu hanya protein dalam satu porsi saja dalam satu kali makan dalam sehari Anda. Satu kaleng ikan tuna bisa mengandung sebanyak 49 gram. Dengan secangkir ayam dan sekaleng tuna, Anda hampir memenuhi seluruh kebutuhan protein Anda. Tambahkan segelas susu 2% (9-10 gram), dan Anda akan mendapatkan lebih dari 100 gram untuk hari itu.
Jika Anda ingin membentuk otot, tingkatkan asupan protein makanan Anda– tetapi protein bukanlah satu-satunya makronutrien yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan otot. Protein secara otomatis zat gizi paling penting dalam membangun otot yang kuat, tapi jangan lupakan asupan karbohidrat Anda.
Sebagai kesimpulan mussclegrowth dapat dicapai melalui kombinasi diet yang seimbang, latihan fisik yang teratur, dan istirahat yang cukup.
