Serba-Serbi

Tips Easy Run

Saat ini olahraga lari semakin mendapat tempat dihati masyrakat, Lari dapat dikatakan sebagai kegiatan olahraga yang banyak digemari karena sederhana dan mudah dilakukan. tidak seperti olahraga lain seperti bersepeda, minisoccer, tennis lapangan dll, yang harus menggunakan media atau alat dipakai dalam berolahraga, Lari tinggal menyesuaikan waktu dan kondisi untuk dilakukan. Hingga saat ini banyak orang terlihat berlari di pagi maupun sore hari, terlebih lagi dihari libur.

Easy run adalah bagian yang cukup penting dalam rencana latihan seorang pelari, disamping jenis latihan lari  yang dikenal ada beberapa jenis latihan diantaranya recovery run, slow running, dan chatty miles. Bagi pelari yang biasa berlari dengan kecepatan yang sama dengan saat berlatih, maka jangan kaget jika akan merasa lelah pada hari perlombaan dan mungkin menyelesaikannya lebih lambat. Bisa saja dalam latihan lari nya tidak pernah berlatih easy run.

Sesuai dengan namanya, easy run biasanya dilakukan dengan pace atau kecepatan rata-rata yang rendah. Saat melakukan latihan ini, pelari dapat sambil merileksasi otot-otot tubuhnya, mendengarkan musik, ataupun mengobrol dengan temannya.
Secara umum manfaat yang bisa dirasakan pelari saat melakukan easy run cukup banyak, di antaranya meningkatkan performa lari, menjaga ketahanan fisik, melatih kekuatan otot, dan lain-lain. Apabila dilakukan rutin, latihan ini bisa memudahkan pelari untuk melakukan fast running.  biasanya dilakukan selama 30 menit. Adapun ciri-ciri umum yang terlihat pada saat easy run adalah  masih bisa berbicara dengan leluasa meski sedang berlari. Walaupun sering disepelekan, ternyata easy run ini merupakan cara paling efektif meningkatkan kapasitas aerobik dan sistem kardiovaskular yang mana berperan sebagai pondasi untuk membangun kecepatan dan daya tahan.

Tips melakukan easy run

  1. Sesuaikan kecepatan lari (pace) dengan kenyamanan saat berlari, apakah nafas mu tidak terengah-engah, masih mudah untuk berbicara dengan teman.
  2. Atur Heart Rate (HR) di zona nyaman , biasanya HR zona nyaman itu dibawah zona aerobik yaitu dibawah 150 mm/Hg.
  3. Tentukan seberapa lama akan melakukan easy run mulai dari 30 menit , 45 menit ataupun selama 1 jam. berlari selama waktu yang telah ditentukan dengan kecepatan yang paling rileks dan HR yang nyaman.
  4. Perhatikan Teknik berlari untuk meminimalisir cedera, mulai dari pemanasan, saat berlari dan pendinginan setelahnya.
  5. Rencanakan jadwal latihan, misalnya dalam seminggu 4 kali berlari 2 kali latihan beban 1 hari istirahat. diwaktu latihan lari yang 4 kali itu, bisa 2 kali easy run, 1 kali latihan tempo atau kecepatan 1 kali long run

Saat ini banyak pelari yang terlalu terpaku pada angka saat berlari.  Cobalah untuk tidak membandingkan diri Anda dengan orang lain di media sosial. Seringkali statistik yang diposting orang adalah kecepatan mereka yang lebih cepat, bukan yang lebih lambat. Juga, ingatlah bahwa berlari seharusnya menyenangkan. Berfokuslah pada apa yang Anda rasakan, bukan pada angka-angka, utamanya EASY RUN ini. Anda akan rasakan efek yang luar biasa dan akan membuahkan hasil apabila mengikuti sebuah race minimal menjadi FINISHER!!

Indra Jaya

Dietisien, sport nutrition enthusiast,

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button